Jumat, 14 Januari 2011

orangtua yang cuek vs overprotective

orangtuaVanak

Posted in bagian dari sekedar selingan sekitar
12:48 AM
Kita sering sekali mendengar cerita orangtua yang tidak menyayangi anaknya sendiri, orangtua menelantarkan anaknya sendiri, dan orangtua yang selalu menyiksa anak kandungnya sendiri. Bagaimana perasaan sang anak saat ia merasa bahwa ia tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya?? Pasti sang anak akan merasa sedih,kecewa,dan putus asa.

Tetapi yang ingin saya ceritakan adalah kebalikan dari cerita yang di atas. Orangtuan yang sangat mencintai anaknya, yang menyayangi anaknya,dan lebih mementingkan sang anak dari pada suaminya sendiri?? Mungkin sang anak akan merasa senang di sepanjang hidupnya, karena diberi limpahan kasih sayang dari sang ibu. Tapi.. bagaimana bila kejadiannya sang ibu sangat overprotective kepada anaknya. Karena terlalu sayangnya sang ibu kepada anaknya, sang anak tidak boleh memiliki orang yang dicintai selain ibunya sendiri, sang anak tidak boleh memiliki teman. Hidup sang anak hanyalah bersenang-senang dengan sang ibu.

Saya pernah menonton film di salah satu tv swasta, mungkin sekitar jam 1-2 pagi. Di cerita itu dijelaskan bahwa sang anak sampai tidak boleh bersekolah di SD lantaran sang ibu merasa bahwa sang anak akan menjauhi sang ibu dan tidak akan menyayangi ibunya lagi. Sang anak berontak dan akhirnya sang ibu memperbolehkan anaknya bersekolah di SD, tetapi sang ibu tidak menyerah begitu saja, ia selalu membawa anaknya untuk pulang lebih awal dari sekolahnya dengan berbagai macam alasan diberikan kepada kepala sekolahnya.

Jadi manakah yang lebih menyenangkan?? Orangtua yang tidak peduli dengan anaknya, atau orangtua yang sangat peduli dengan anaknya,tetapi kita tidak boleh memiliki teman??

Anehnya...
Sumber http://cat-phie-konx.blogspot.com/2009/04/orangtua-yang-cuek-vs-overprotective.html
Orangtua hendaknya menjaga, mendidik dan mengayomi anak-anaknya sehingga tumbuh menjadi generasi beriman.
Akhir-akhir ini, masih sering terdengar kasus kekerasan terhadap anak, baik oleh orang dewasa bahkan orangtuanya sendiri. Bentuknya beragam, mulai dari penelantaran anak, kekerasan di sekolah, hingga yang menyebabkan anak bunuh diri.
Ini memprihatinkan. Tidak ada pembenar, dengan argumen apapun, yang membolehkan kekerasan pada anak-anak. Sehingga wajar bila pelakunya mendapatkan hukuman berat sesuai aturan yang berlaku.
Agama Islam memberikan perhatian besar dalam masalah ini. Kekerasan, secara fisik atau non fisik, kepada anak-anak sangat dilarang. Sebaliknya, orang dewasa terlebih orangtua harus bisa menjaga, melindungi serta mengayomi buah hatinya.
Islam mengajarkan agar orangtua menjadi contoh dan teladan terbaik bagi anak-anaknya. Orangtua juga wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sehingga menjadi pribadi bertakwa.
Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang kasih sayang kepada anak-anak. Bahkan, Nabi akhir zaman itu dijuluki sebagai bapak para anak yatim.
Banyak kisah yang menggambarkan besarnya kecintaan beliau kepada anak-anak. Suatu hari, Rasulullah harus memendekkan bacaan shalatnya ketika mendengar anak menangis. Nabi SAW juga pernah mengangkat anak yang jatuh di dekatnya ketika sedang khotbah.
Rasulullah pun selalu menghibur dan menggembirakan hati anak-anak. Bila datang seseorang membawa bingkisan berupa buah-buahan, maka yang pertama diberinya adalah anak-anak kecil yang kebetulan ada di majelis itu.
Jabir bin Samurah, sahabat Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa Rasulullah suka mengusap kepala anak-anak. Suatu ketika, dirinya pernah shalat bersarna Rasulullah pada shalat Dhuhur.
Seusai shalat, Rasulullah keluar 1e tempat keluarganya, dia pun keluar bersama Rasulullah. Rasulullah tampak menciumi anak-anaknya dan mengusap kedua pipi mereka satupersatu.
Menyayangi anak adalah perintah agama, karena Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, bersikap lemah lembut dan belas kasihan, serta menahan marah dan memaafkan anak-anak.
Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak. Dengan demikian, orangtua harus menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang itu pada diri anaknya pula. Allah mencintai kelembutan serta membenci kekerasan.
Rasulullah SAW bersabda, "Tiada kuasa aku Imenolong kamu] jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dah hatimu." (HR Bukhari)
Islam menekankan agar umat saling berkasih sayang, kepada diri sendiri, suami atau istri, anak-anaknya, orangtua, dan sesama. Kasih sayang juga ditujukan kepada makhluk ciptaan Allah SWT.
Saling menyayangi antara orangtua dengan anaknya adalah agar mereka menjadi generasi sholeh dan sholehah. Begitu halnya anak-anak hendaknya menyayangi orangtuanya, sehingga terwujud keluarga sakinah, mawadah warrahmah, dan selalu diliputi kebahagiaan.
Bagaimana menumbuhkan sifatkasih sayang? Allah SWT memiliki sifat rahman dan rahim. Bahkan, Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyebarkan rahmat Ikasih sayang) dan ajaran Islam dengan rahmat pula.
Sifat rahmat ada di dalam hati. Bila ia berkembang dengan subur maka seluruh anggota badan akan menunjukkan sikap terpuji. Bagaimana menyuburkan sifat rahmah dalam diri? Bacalah Alquran, karena ia menghidupkan hati.
Bila tuntunan ini dihayati, kekerasan pada anak tentu tidak akan terjadi. Setiap orangtua wajib memberikan rasa cinta yang tulus pada anak-anaknya, dan insya Allah mereka akan selalu teringat dengan kasih sayang yang diterimanya itu. cei
Ringkasan Artikel ini
"Rasulullah pun Menyayangi Anak-anak. Bentuknya beragam, mulai dari penelantaran anak, kekerasan di sekolah, hingga yang menyebabkan anak bunuh diri. Menyayangi anak adalah perintah agama, karena Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, bersikap lemah lembut dan belas kasihan, serta menahan marah dan memaafkan anak-anak. Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak. Dengan demikian, orangtua harus menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang itu pada diri anaknya pula. Setiap orangtua wajib memberikan rasa cinta yang tulus pada anak-anaknya, dan insya Allah mereka akan selalu teringat dengan kasih sayang yang diterimanya itu. "
Sumber http://bataviase.co.id/detailberita-9782629.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar